About me

Foto saya
mahasiswa Universitas Gunadarma
Feeds RSS
Feeds RSS

Senin, 16 Mei 2011

uang dan pembiayaan pembangunan


Uang dan Pembiayaan Pembangunan


Uang dan pembiayaan pembanguanan. Uang adalah alat sah pembayaran atau alat tukar. Menurut beberapa ahli uang memiliki pengertian yaitu :
R.J. Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readily and generally accepted by public in payment for goods, services, and other valuable assets and for the payment for debts”. Artinya, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya, dan pembayaran utang.
Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa “money is something accepted in payment for goods”. Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
FUNGSI UANG
            Sebagai alat untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan hidup, uang mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi uang dapat digolongkan dalam fungsi asli fungsi turunan. Yang termasuk fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan alat satuan hitung. Sedangkan fungsi turunan mencakup standar atau ukuran pembayaran yang ditunda, alat penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan.
1 Alat Tukar
            Fungsi uang sebagai alat tukar tidak diragukan lagi. Misalnya saja, seorang petani membutuhkan cangkul. Dia dapat menjual hasil panen untuk mendapatkan uang. Uang hasil penjualan panen tersebut digunakan untuk membeli cangkul. Jadi, uang berfungsi sebagai alat tukar.
2 Alat Satuan Hitung (Pengukur Nilai)
            Sebagai satuan hitung, uang digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Nilai suatu barang dapat diukur dengan uang. Misalnya, harga pulpen Rp 2.500,00 dan buku tulis Rp. 10.000,00. Ini menunjukkan bahwa nilai buku tulis empat kali nilai pulpen.
3 Standar atau Ukuran Pembayaran yang Ditunda (Standard of Deferred Payment)
            Dalam fungsi ini, uang digunakan untuk meyatakan utang. Uang dijadikan daya beli umum yang dapat dinyatakan dengan unit-unit yang pasti dan menurut pedoman atau ukuran. Misalnya adalah akan lebih masuk akal bila kita meminjam uang Rp. 5.000.000,00 selama 10 tahun daripada meminjam dua ekor sapi.
4 Alat Penyimpan Kekayaan
            Manusia berusaha untuk tidak mengonsumsi semua pendapatannya. Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi, disimpan di rumah atau di bank untuk keperluan masa yang akan datang. Dengan kata lain, manusia menyimpan uang untuk kebutuhan masa mendatang atau mengantisipasi pengeluaran yang tidak terduga sebelumnya.
5 Alat Pengalih Nilai/Kekayaan
            Uang dapat berfungsi untuk mengalihkan nilai. Misalnya, Ibu Linda oleh PT. XYZ dipromosikan untuk menduduki jabatan kepala cabang di Makassar. Sebelumnya, Ibu Linda telah memiliki rumah di Jakarta. Ibu Linda berhasrat memindahkan rumah miliknya tersebut ke Makassar. Dia menemukan jalan keluar, yaitu menjual rumah di Jakarta dan membeli rumah di Makassar. Menurutnya, tidak mungkin memindahkan fisik rumah dari Jakarta ke Makassar. Jadi, uang berfungsi sebagai alat pengalih nilai.

JENIS UANG
            Uang dapat dibedakan atas dasar pihak yang mengeluarkan, bahan uang, negara yang mengeluarkan, dan nilai uang. Berikut ini uraiannya satu per satu.
1 Jenis Uang Berdasarkan Pihak yang Mengeluarkannya
            Berdasarkan pihak yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang kertas atau uang logam yang beredar di masyarakat. Uang ini dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh pemerintah serta merupakan alat pembayaran yang sah. Uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet giro, dan sejenisnya. Uang giral dikeluarkan oleh bank dan digunakan sebagai alat pembayaran.
2 Jenis Uang Berdasarkan Bahan Uang
            Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat, uang dibedakan atas uang logam dan uang kertas. Uang logam adalah uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas, perak, atau logam lainnya yang beredar sebagai alat pembayaran. Sedangkan, uang kertas adalah uang yang bahannya terbuat dari kertas serta penggunaannya diatur oleh undang-undang dan kebiasaan. Uang tersebut beredar sebagai alat pembayaran.
3 Jenis Uang Berdasarkan Negara yang Mengeluarkan
            Berdasarkan negara yang mengeluarkan, uang dibedakan atas uang dalam negeri (domestik/nasional) dan uang luar negeri. Uang dalam negeri adalah uang yang dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan. Rupiah adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Uang luar negeri adalah uang yang beredar dalam suatu negara, tetapi yang mengeluarkannya adalah negara lain. Di Indonesia banyak beredar uang negara lain, seperti Yen (Jepang), Dollar (USA), Ringgit (Malaysia), Peso (Filipina), Poundsterling (Inggris), dan Lira (Italia). Uang luar negeri disebut juga valuta asing.
4 Jenis Uang Berdasarkan Nilai Uang
            Berdasarkan perbandingan nilai bahan dengan nilai tukar, uang dibedakan atas uang bernilai penuh dan uang tidak bernilai penuh. Uang nilai penuh (full bodied money) adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) sama dengan nilai nominal atau nilai penuh yang terdapat pada standar emas.  Jika uang emas itu mengandung emas, misalnya 5 gram, maka nilai uang itu dalam pertukaran juga seharga emas 5 gram.
            Uang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsiknya) lebih kecil daripada nilai nominalnya. Umumnya uang yang tidak bernilai penuh adalah uang kertas.  Misalnya, uang yang kita pegang berniali Rp. 10.000,00 mungkin nilai bahannya hanya Rp. 200,00.
SEJARAH UANG
            Pada zaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang. Setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati. Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak, manik-manik, dan gigi binatang. Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

UANG DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
            Uang selain berfungsi sebagai alat tukar ternyata juga berpengaruh dalam pembiayaan pembangunan secara global bukan hanya sektor daerah ataupun sektor kota.  Barang yang dibayarkan dengan uang pastinya memiliki pajak barang, fasilitas umum yang digunakan juga tentunya memiliki pajak, dan hasil dari pajak tersebut dapat membantu untuk pembiayaan pembangunan. Selain itu juga hasil dari mengimpor barang pun tentunya dikenakan pajak, dan dari situlah uang berperan dalam pembiayaan pembangunan negara.
            Bergulirnya arus lingkar uang akan semakin memberikan kontribusi yang baik terhadap suatu pembangunan. Dapat dilihat dari pembangunan saat ini, pembangunan sekarang sudah jauh lebih berkembang ketimbang tempo dulu. Tetapi tidak semestinya pembangunan di negara kita tidak memperhatikan sumber daya alam yang ada, sudah banyak bukti lahan-lahan hijau semakin hari semakin berkurang, itu karena pembangunan di negara ini tidak memperhatikan kelestarian alam. Jika hal ini terus berlangsung, tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya alam yang ada di Indonesia akan habis dan dapat menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrim.


Pembiayaan Pembangunan di Indonesia
           
            Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikan PDB suatu negara daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Sedangkan pembangunan nasional adalah suatu rangakaian usaha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik.
            Salah satu tanda suatu negara yang mengalami pembangunan ekonomi adalah adanya perubahan struktur ekonomi. Pembiayaan pembangunan dapat dilihat dari berbagai bidang, antara lain :
A.    Struktur Produksi Nasional
1)      Sektor produksi primer meliputi bidang produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan darat. Termasuk juga bidang agraris dan pertambangan, perikanan laut, serta kehutanan yang termasuk bidang eksrtaktif.
2)      Sektor produksi sekunder adalah sektor produksi bidang industri, seperti tekstil,  kimia,  dan mobil plastik.
3)      Sektor tersier adalah sektor yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
Untuk memperoleh gambaran struktur produksi nasional, perhatikan tabel berikut.
Tabel Perubahan Struktur Menurut Sektor (%)


Sektor
1967
1977
1980
1985
1995*)
Pertanian
51,8
34,7
31,4
22,6
16,6
Pertambangan
3,7
12,2
9,4
18,2
9,4
Industri Pengolahan
8,4
11,9
14,3
15,9
23,3
Bangunan
1,6
4,6
5,7
5,3
7,3
Perdagangan
15,8
16,2
16,4
14,9
16,7
PDB
100
100
100
100
100

Tabel Proyeksi Produk Domestik Bruto Menurut Sektor

Lapangan Usaha
1995
1996*)
1995*)
1.      Pertanian, peternakan, kehutanan, & Perikanan
4,18
2,2
2,90
2.      Pertambangan dan Pengolahan
6,74

6,90
7,30
3.      Industri Pengolahan
10,81
11,40
10,40
4.      Listrik, Gas, dan Air Minum
15,51
14,10
13,50
5.      Bangunan
12,92
11,20
10,00
6.      Sektor Barang
8,58
8,15
7,94
7.      Perdagangan, hotel, dan Restoran
7,75
7,20
7,10
8.      Pengangkutan dan Komunikasi
9,39
7,91
7,70
9.      Keuangan, Persewaan, dan Jasa
11,22
11,00
10,00
10.   Jasa-jasa
3,27
3,10
2,80
Sektor Jasa
7,72
7,23
6,94
Produk Domestik Bruto
8,21
7,76
7,52

 Dari tabel tersebut, PDB pada pelita I tahun 1967 = 51,8% berasal dari sektor pertanian, sedangkan industri hanya memberi sumbangan terhadap PDB sebesar 8,4 %. Sepiluh tahun berikutnya mulai berubah, pertanian sebesar 34,7% dan industri-industri sebesar 11,9 %. Pada tahun 1995 perubahan struktur ekonomi sudah mulai seimbangantara sektor pertanian dan sektor industri, masing-masing 16,6% dan 23,3%. Sektor industri, bangunan dan perdagangan masing-masing 23,3%, 7,3%, 16,7%. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa struktur produksi Indonesia dilihat dari lapangan usahanya tersebar secara merata pada sembilan kelompok lapangan usaha, tidak terkonsentrasi pada sektor primer saja. Pada 1995, sektor industri di Indonesia sudah mencapai 23,3%. Ini berarti Indonesia sudah masuk kategori negara semi industri. Berikut ini adalah penggolongan negara berdasarkan struktur produksi.
Kriterianya adalah sebagai berikut :
1)      Negara nonindustri, jika sumbangan sektor industriterhadap produk nasional di bawah 10%;
2)      Negara sedang dalam proses industri, bila sumbangan industri terhadap produk nasional antara 0-20%;
3)      Negara semi industri, jika sumbangan sektor industri terhadap produk nasional antara 20-30%;
4)      Negara industri, bila sumbangan sektor industri terhadap produk nasional lebih dari 30%.

B.     Struktur Konsumsi Masyarakat Indonesia
Pengeluaran konsumsi masyarakat dikelompokkan atas dua jenis, yaitu konsumsi bahan makanan dan bukan bahan makanan. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi semakin tinggi pendapatan seseorang atau pendapatan masyarakat, presentase pendapatan yang digunakan untuk konsumsi bahan makanan akan semakin turun dan presentase  konsumsi untuk bahan bukan makanan  akan semakin meningkat.

Rasio Pengeluaran Konsumsi terhadap PDB di Beberapa Negara Asia, 1980-1994

Negara
1980
1985
1989
1991
1992
1993
1994
Indonesia
52
56
53
54
55
60
61
Malaysia
51
52
52
54
56
49
53
Thailand
65
65
61
57
58
54
55
Singapura
53
45
46
45
43
43
40
Filipina
67
80
73
73
72
76
71
Korea
64
59
52
63
53
54
53
Cina
51
52
56
49
52
54
53
Hongkong
60
65
58
59
60
60
59

Dari tabel tersebut, dapat dilihat perbandingan konsumsi antara Indonesia dengan negara lainnya di Asia pada tahun 1980.  Pengeluaran konsumsi terhadap PDB pada tahun 1994 yang awalnya 52% meningkat pada tahun 1994 menjadi 61% dari PDB. Singapura merupakan negara dengan presentase konsumsi terhadap PDB yang semakin menurun, sedangkan Filipina merupakan negara dengan presentase pengeluaran konsumsinya terhadap PDB menduduki tingkat teratas dan mengalami peningkatan dari 67% pada tahun 1980, menjadi 71% pada tahun 1994.

C.     Struktur Ekspor dan Impor
Struktur ekonomi di bidang perdagangan dengan luar negeri dapat dilihat dari perkembangan pola komposisi ekspor dan impor yang dilakukan.

D.    Struktur Tenaga Kerja
Gambaran struktur tenaga kerja negara Indonesia masih terkonsentrasi pada sektor pertanian

E.     Struktur Investasi di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan investasi

F.      Struktur Upah dan Pendapatan Regional di Setiap Propinsi atau Daerahbesarnya pendapatan atau upah yang diterima  masyarakat akan menentukan tingkat tabungan, dan pada akhirnya tingkat tabungan ini akan menentukan tingkat investasi, sedangkan tingkat

Narasumber :
 >Goldfeld, Stephen M. Dan Lester V. Chandler. 1996. Ekonomi, Uang, dan Bank. Jakarta: Penerbit     Erlangga. 
> 2004 oleh Eeng Ahman, Sugiharsono, Zamroni, Suyanto, KosimEkonomi, Buku pelajaran untuk SMU II.  Penerbit  Grafindo Media Pratama


















0 komentar:

Posting Komentar