About me

Foto saya
mahasiswa Universitas Gunadarma
Feeds RSS
Feeds RSS

Senin, 04 Oktober 2010

pemasaran vs penjualan

PEMASARAN VS PENJUALAN

Pendahuluan

Iklim perekonomian yang semakin pesat ini menyebabkan persaingan yang global khususnya dalam bidang pemasaran dan penjualan. Karena pada era globalisasi, Indonesia juga dihadapkan pada era perdagangan bebas. Pemasaran dan penjualan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dengan pemasaran pejualan di dalam negeri, tetapi juga dituntut harus siap menghadapi persaingan dari pemasaran dan penjualan yang berasal dari luar negeri. Sehingga pemasaran dan penjualan yang menjadi pokok utama pada pembahasan ini harus kita pelajari sebaik-baiknya agar negara kita tidak tertinggal dalam persaingan global ini. Pemasaran dan penjualan yang berasal dari kata pasar, diperlukan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari karena setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.


Isi
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995). Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, 2000), yaitu:
a) Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.
b) Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
c) Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli.
d) Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya.
Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.
http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/konsep-pemasaran-dan-penjualan/
Konsep Penjualan
Kelebihan Konsep
1. Mudah terkenal, karena promosi yang agresif itu para konsumen cepat mengenali produk yang ditawarkan walaupun konsumen tidak membutuhkannya. tetapi karena dibujuk terus menerus, akan timbul rasa ingin mencoba produk yang ditawarkan dalam diri konsumen.
2. Stok yang banyak, jika ada konsumen membutuhkannya dalam jumlah banyak, produsen tidak akan pernah kekurangan karena biasanya perusahaan yang memakai konsep ini adalah perusahaan yang mempunyai kapasitas / stok berlebih.
3. Menimbulkan rasa “Antusias” yang tinggi pada Manager perusahaan, karena ia selalu beranggapan bahwa konsumen menunjukkan kelembaman atau penolakan. Oleh karena itu, Manager perusahaan yang menganut konsep ini akan terus membujuk para konsumen untuk membeli produknya
4. Pada konsep ini, perusahaan juga menawarkan produknya pada organisasi-organisasi tertentu yang mana nantinya jika dibujuk terus menerus organisasi itu akan berlangganan tetap dengan perusahaan dan memperkecil kesempatan perusahaan lain untuk masuk kedalam organisasi.
Kekurangan Konsep
1. Membuat konsumen jengkel, karena pada konsep ini para produsen akan membujuk terus para konsumen untuk membeli produknya, yang sebenarnya konsumen itu sendiri tidak butuh produk yang ditawarkan.
2. Modal yang tinggi, karena pada konsep ini produsen sangat berorientasi pada promosi yang sangat agresif, oleh karena itu diperlukan banyak alat2 untuk membuat brosur, spanduk, dan stand2 juga menggaji SPG untuk membujuk konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan yang pada kenyataanya produk2 tersebut tidak begitu dibutuhkan oleh konsumen.
3. Konsumen merasa tidak puas, karena biasanya konsumen tertipu pada brosur2 yang diperlihatkan dan tertipu pada bujukan2 SPG, dan konsumen tidak akan kembali untuk membeli produk itu lagi dan sebenarnya Tujuan Konsep Penjualan ini adalah menjual apa yang telah dihasilkan, bukannya menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh pasar.
contohnya seperti provider telepon genggam, mereka akan bersaing dengan promosi yang besar-besaran baik spanduk, brosur, maupun iklan-iklan di TV, tetapi mereka menggunakan permainan kata-kata yang membuat konsumen tergiur oleh fitur yang ditawarkan.
contonya: di iklan tertulis telpon gratis sepuasnya, tetapi kenyataanya jika telah masuk ke menit tertentu ia akan putus secara automatis, hal ini lah yang terkadang membuat konsumen jengkel terhadap produk.
4. Keuntungan yang minim, karena sebagian penghasilan di alihkan untuk pembayaran alat2 promosi contohnya saja seperti pengeluaran untuk pembuatan brosur, pikirkan saja, jika Perusahaan ini ingin mempromosikannya se Indonesia, dalam 1 Propinsi saja bisa mencakup lebih dari 10 Daerah yang sudah maju, dan dalam setiap daerah itu diperlukan 5 atau lebih SPG untuk mempromosikannya dan dengan perhitungan 1 SPG memegang 100 brosur maka 500 lembar Brosur yang diperlukan hanya untuk satu daerah saja. belum lagi satu Negara.
Konsep Pemasaran
Kelebihan Konsep
1. Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli kepada kita. atau kata lainnya “Berlangganan”.
2. Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.
3. Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok berlebih lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.
4. Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memuaskan hati pelanggan.
5. image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada pelanggan.
Kekurangan Konsep
1. Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
2. Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan pelanggan.
3. Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan pasti laku di Pasar Sasaran.
Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat dengan mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih dari kita.
http://arvidtheodorus.wordpress.com/2008/12/09/kritikkonseppemasaran/


1. Persamaan : Sama sama bertujuan menukar barang/jasa dengan uang. (kalo ditukar dengan barang/jasa lagi, itu namanya barter).
2. Perbedaan : Penjualan hanya bertujuan untuk menjual barang. Pemasaran adl penjualan barang menggunakan cara-cara yg dirancang dan direncanakan sedemikian rupa utk memaksimalkan profit yg diperoleh. Jadi pemasaran juga mencakup : pengumpulan informasi (dimana bisa laku, barang macam apa yg bakal laku, lokasi, kecenderungan sifat pembeli, dll. pada intinya analisa pasar), promosi (iklan), pemilihan posisi (produk bersifat musiman atau tetap, yg ditarget masayarakat ekonomi menengah atau atas, dll). Analisa pasca penjualan (kesimpulan apa yg bisa ditarik, apakah analisa pasar sebelum pemasaran memang akurat, dll). Dan berbagai strategi lainnya...(kebanyakan kalo disebutin disini).
3. Ruang lingkup : Jelas lebih luas pemasaran. penjualan adl bagian dari pemasaran.
http://tanyasaja.detik.com/pertanyaan/3352-pemasaran-dan-penjualan-

Kesimpulan
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995). Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Referensi
http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/konsep-pemasaran-dan-penjualan/
http://arvidtheodorus.wordpress.com/2008/12/09/kritikkonseppemasaran/
http://tanyasaja.detik.com/pertanyaan/3352-pemasaran-dan-penjualan-

0 komentar:

Posting Komentar